Beranda > DAS Barito, KORPOLHUKRIM, Politik > Hadiah Setujui APBD

Hadiah Setujui APBD

MUARATEWEH-Staf Sekretariat dewan maupun anggota dewan boleh saja berkilah, keberangkatan anggota DPRD Barito Utara ke Bogor, Jawa Barat, dalam tugas dinas belajar. Namun menurut Isu berkembang, mereka sengaja diberangkatkan tim eksekutif sebagai hadiah telah menyetujui draf RAPBD 2010 Barut.

“Saya benar-benar heran, waktu rapat mendengarkan pedapat akhir dewan, hampir semua fraksi menolak draf. Tapi beberapa hari kemudian, semua fraksi malah menyatakan menerima, tak terkecuali Fraksi PDIP, sebagai fraksi oposisi di gedung wakil rakyat Barut,” ucap Suhaimie, seorang pemerhati masalah layanan public Barut, di kontak, Kamis malam.

Sekadar diketahui, kemarahan sejumlah anggota dewan sehingga tak menyetujui draf RAPBD 2010 Barut, karena tim eksekutif (Pemkab Barut), saat menyerahkan dokumen tak menyertakan data lainnya, atau hanya menyerahkan SKPD.

Rapat berlangsung sangat alot, bahkan separoh anggota dewan memilih keluar ruangan, sebagai tanda tak ingin melanjutkan pembahasan. Anggota dewan memang kecewa saat itu. Namun pemicu mereka keluar ruangan bukan masalah kurangnya data diserahkan, melainkan kecewa dengan pernyataan kontroversi Sekda Barut Sapto Nugroho, selaku ketua tim anggaran exsekutif.

Sapto mengatakan, anggota dewan sebenarnya hanya formalitas prosedur penggunaan anggaran. Meski tanpa persetujuan dewan sekalipun, timpalnua, pihaknya masih bisa dan sah menggunakan anggaran. Apalagi bila draf RAPBD sudah mendapat pengesahan dari Gubernur.

Mendengar pernyataan Sapto, suasana sidang makin memanas. Bahkan fraksi penyeimbang yang dimotori Partai Demokrat, tegas meminta agar Bupati Barut secepatnya memberikan jawaban tertulis terhadap pernyataan Sapto.

“Kami tidak akan melajutkan pembahasan. Kami tegaskan, Bupati harus memberikan jawaban tertulis soal pernyataan tim anggaran esekutif. Ini bukan lagi soal pribadi tapi sudah menyangkut pelecehan terhadap lembaga yang menjadi kebanggaan masyarakat,” ucap Ir Merry Rukmaini, juru bicara Fraksi Penyeimbang atau kader Partai Demokrat di Gedung wakil rakyat Barut.

Hingga rapat pembahasan usai, anggota dewan yang memilih keluarkan ruangan tak juga menunjukan batang hidungnya. Rapat pun ditutup dengan anggota dewan tersisa yang dipimpin langsung Ketua DPRD Barut Aprian Noor DS, SSos, selaku pimpinan rapat.

Bupati Barito Utara H Akhmad Yuliansyah tak hadir saat rapat mendengarkan pendapat akhir anggota DPRD Barut. Bupati sedang dinas luar dan terpaksa harus cepat-cepat kembali demi meluluskan permintaan anggota dewan.

Dikatakan Suhaimi, kedatangan Bupati mampu mencairkan suasana. Pada rapat selanjutnya, tak membutuhkan waktu lama, hampir semua anggota dewan menyetujui pembahasan dengan tanpa catatan sedikitpun.

“Asumsi kami, keberangkatan anggota dewan ke Bogor tak sekadar perjalanan dinas, tapi merupakan hadiah, telah disetujuinya draf RAPBD 2010,” ucap Suhaimi sembari mengakhiri wawancara.S.



//

Tag:
  1. Belum ada komentar.
  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar